Rabu, 27 Juli 2011
Browse » Home »
Adat dan Budaya
» Adat dan Budaya
Adat dan Budaya
Upacara Adat Keduk Bedji di Ngawi
Upacara Keduk Bedji ini, merupakan salah satu cara untuk melestarikan adat budaya penduduk Desa Tawun sejak jaman dulu, tujuan utamanya adalah mengeduk atau membersihkan Sumber Beji dari kotoran. Karena di sumber inilah letak kehidupan penduduk Tawun. Menurut salah satu warga, inti dari ritual ini, terletak pada penyelaman (mengambil air langsung ke dalam sumber) atau penyimpanan kendi di pusat sumber air Bedji. Pusat sumber tersebut terdapat di dalam gua yang terdapat di dalam sumber.“Setiap tahunnya, kendi di dalam sumber diganti melalui upacara ini. Hal ini dimaksudkan, agar sumber air Bedji tetap bersih,” ujarnya.
Ritual ini berawal dari (legenda) warisan Eyang Ludro Joyo yang dulu pernah bertapa di Sumber Beji untuk mencari ketenangan dan kesejahteraan hidup. Setelah bertapa lama, tepat di hari Selasa Kliwon, jasad Eyang Ludro Joyo dipercaya hilang dan timbulah air sumber ini.
Jalannya Prosesi ritual diawali dengan pengedukkan atau pembersihan kotoran di dalam sumber Bedji. Seluruh pemuda desa terjun ke air sumber untuk mengambil sampah dan daun-daun yang mengotori kolam dalam setahun terakhir. Dalam proses ini, diwarnai mandi lumpur oleh para pemuda yang terjun ke air. “Mandi lumpur ini dipercaya warga desa setempat untuk membersihkan badan kita.
Selain itu, mandi lumpur dipercaya dapat awet muda dan sehat,” kata seorang warga yang diyakini masih keturunan dari Eyang Ludro Joyo ini.
Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan penyilepan kendi ke dalam pusat sumber. Setelah itu, penyiraman air legen ke dalam sumber Bedji dan penyeberangan sesaji dari arah timur ke barat sumber.
Sesaji tersebut berisi makanan khas Jawa seperti, jadah, jenang, rengginang, lempeng, tempe, yang ditambah buah pisang, kelapa, bunga, dan telur ayam kampung.
Selama penyeberangan sesaji, para pemuda yang berada di sekitar sumber Beji berjoged dan melakukan ritual saling gepuk (pukul) dengan diringi gending Jawa.
Ritual ditutup dengan makan bersama Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon yang telah disediakan bagi warga untuk “ngalub” (meraih) berkah. Warga saling berebut makanan yang dipercaya bisa mendatangkan berkah bagi kehidupannya kelak.(petruk,reza,rio)
Dicuplik dari Sumber : Lihat disini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Slide Lukisanku
Lukisan yang berada pada slide di atas ini adalah kumpulan dari lukisan-lukisan sketsaku yang dibuat dengan cara pemanfaatan penggabungan dari fasilitas Untitled Paint, serta windows photo yang digunakan sebagai croping image yang diperlukan, kemudian copy pastekan pada Untitled Paint. Dengan Fasilitas tersebut mulailah pekerjaan penggambaran lukisan baik goresan, pewarnaan, serta komponen-komponen lainnya misalnya tulisan bisa dilakukannya. Ada kekurangannya bila kita menggunakan Untitled paint, tampak arsiran atau goresan garis tidak bisa smooth artinya garis terlihat patah-patah bila image diperbesar. Namun nggak jadi apa hanya sketsa saja kok sekedar memfokuskan obyek paling tidak obyek lukisan yang ditonjolkan mudah dikenal dan dirasa bahwa lukisan tersebut mempunyai keindahan oleh yang melihatnya. Disini ada beberapa lukisan sketsaku misalnya : Bumiku Gersang, Ke Pasar, Memancing, Menjelajah, dan lain sebagainya sangat sederhana sebagai ajang Expo Online he..he..he pamer ni ye. Selengkapnya
Ombak
Dalam bidang oseanografi, Ombak dikenal sebagai gelombang dalam (internal wave). Fenomena ini juga ada dalam bidang meteorologi, dimana gelombang menjalar pada lapisan antar muka antara udara yang hangat dan dingin (lihat gambarnya di sini dan sini, karena kedua bidang ilmu ini memang memiliki banyak kesamaan yaitu sama-sama berkecimpung dengan fluida. Para ahli meteorologi lebih banyak berkecimpung dengan fluida dalam bentuk gas yaitu atmosfer, sedangkan para ahli oseanografi lebih banyak berkecimpung dengan fluida dalam bentuk cair yaitu air laut.
Pembahasan mengenai gelombang dalam oseanografi secara umum dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu gelombang permukaan dan gelombang internal. Gelombang permukaan adalah fenomena yang akan kita temui ketika mengamati permukaan air laut, dan biasa disebut sebagai ombak. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ombak adalah hembusan angin, disamping ada pula faktor lain seperti pasang surut laut yang terjadi akibat adanya gaya tarik bulan dan matahari.
Selengkapnya.
Comments :
0 komentar to “Adat dan Budaya”
Posting Komentar